Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1 Orang di Riau Meninggal Diduga Cacar Monyet, 3 Lainnya Suspek

Kompas.com - 22/09/2025, 07:30 WIB
Umi Nur Fadhilah

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com - Kasus dugaan cacar monyet (monkeypox/Mpox) bikin geger Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau.

Seorang santri pesantren meninggal dunia setelah menunjukkan gejala yang mengarah pada penyakit menular tersebut.

Baca juga: Korban Ledakan Pamulang Meninggal Dunia di RS Tarakan, Luka Bakar Hampir 100 Persen

Satu meninggal, tiga lainnya suspek

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kepulauan Meranti, Ade Suhartian, menyebut korban meninggal dunia pada Jumat (19/9/2025) usai menjalani perawatan intensif di RSUD Meranti.

“Gejala yang muncul memang mengarah ke monkeypox seperti ruam di kulit dan pembengkakan kelenjar getah bening. Tapi untuk kepastian, kami masih menunggu hasil laboratorium dari Pekanbaru,” kata Ade, Minggu (21/9/2025).

Baca juga: Istri ke-7 Soekarno, Yurike Sanger, Meninggal Dunia di AS Usai Lawan Kanker Payudara

Gejala mirip monkeypox, masil lab masih ditunggu

Menurut Dinkes, gejala yang muncul pada korban berupa ruam di kulit dan pembengkakan kelenjar getah bening.

Namun, kepastian diagnosis masih menunggu hasil uji laboratorium dari Pekanbaru.

Baca juga: Kecelakaan Bus Pegawai RS Bina Sehat Jember di Bromo, Hendra, Istri, dan Anaknya Meninggal Dunia

“Sejak 18 September, kami sudah melakukan penyelidikan epidemiologi dan penelusuran kontak erat. Sejauh ini belum ada laporan penambahan kasus baru,” ujar Ade.

Bupati Meranti instruksikan penanganan cepat

Ilustrasi mpox. Lonjakan kasus mpox di Sierra Leone memicu status darurat kesehatan global, dengan peningkatan tajam yang mengkhawatirkan dan potensi penyebaran wabah mpox ke negara lain.Freepik Ilustrasi mpox. Lonjakan kasus mpox di Sierra Leone memicu status darurat kesehatan global, dengan peningkatan tajam yang mengkhawatirkan dan potensi penyebaran wabah mpox ke negara lain.
Bupati Kepulauan Meranti, Asmar, mengaku sudah menerima laporan dari pihak pesantren terkait adanya empat santri dengan dugaan cacar monyet.

Dia membenarkan ada satu pasien meninggal, satu masih dirawat, dan dua lainnya pulang.

“Ternyata memang benar ada satu pasien meninggal, satu lagi dirawat, dan dua lainnya sudah dipulangkan,” kata Asmar.

Baca juga: Mengapa BPBD Bali Mengoreksi Jumlah Korban Banjir Jadi 17 Orang Meninggal?

Dia menginstruksikan agar Dinkes dan RSUD Meranti bertindak cepat.

Jika fasilitas lokal tidak memadai, pasien disarankan segera dirujuk ke Pekanbaru untuk penanganan lebih lanjut.

“Asal cepat ditangani. Kalau fasilitas rumah sakit di sini tidak mencukupi, pasien sebaiknya langsung dirujuk ke Pekanbaru,” ujar dia.

Pemda imbau warga waspada, tidak panik

Pemerintah daerah mengingatkan masyarakat agar tetap tenang dan mengikuti arahan petugas medis.

Warga juga diminta segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan bila mengalami gejala seperti demam, ruam kulit, atau pembengkakan kelenjar getah bening.

Baca juga: Update Banjir Bali: 16 Orang Meninggal, 562 Warga Mengungsi, Kondisi Mulai Normal

Selain itu, menjaga kebersihan diri dan lingkungan menjadi langkah pencegahan utama.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Kisah Pilu Bocah Perempuan Tewas Membusuk di Kamar Kos Penjaringan
Kisah Pilu Bocah Perempuan Tewas Membusuk di Kamar Kos Penjaringan
Banten
Kasus Keracunan MBG, DPR Desak Investigasi Transparan Libatkan Publik
Kasus Keracunan MBG, DPR Desak Investigasi Transparan Libatkan Publik
Banten
Anggito Abimanyu Jadi Ketua DK LPS 2025-2030, Ini Profilnya
Anggito Abimanyu Jadi Ketua DK LPS 2025-2030, Ini Profilnya
Jawa Timur
7 Fakta Polemik Surat Perjanjian Program Makan Bergizi Gratis di Sleman
7 Fakta Polemik Surat Perjanjian Program Makan Bergizi Gratis di Sleman
Jawa Tengah
Nadiem Makarim Lawan Status Tersangka Korupsi Chromebook Rp 1,98 T Lewat Praperadilan
Nadiem Makarim Lawan Status Tersangka Korupsi Chromebook Rp 1,98 T Lewat Praperadilan
Kalimantan Timur
Warga Resah Desa di Bogor Terancam Dilelang, Dedi Mulyadi: Besok Saya ke Sana
Warga Resah Desa di Bogor Terancam Dilelang, Dedi Mulyadi: Besok Saya ke Sana
Jawa Barat
Marak Keracunan MBG, BGN: Hanya Sebagian Kecil Anak yang Trauma, Sebagian Besar Ingin Dilanjutkan
Marak Keracunan MBG, BGN: Hanya Sebagian Kecil Anak yang Trauma, Sebagian Besar Ingin Dilanjutkan
Jawa Tengah
Program MBG, Janji Pembentukan Tim Investigasi, dan 5.000 Siswa yang Keracunan
Program MBG, Janji Pembentukan Tim Investigasi, dan 5.000 Siswa yang Keracunan
Jawa Barat
Isi Menu Tidak Layak, DPRD Banyumas Stop Sementara Pengelola Dapur MBG Gununglurah
Isi Menu Tidak Layak, DPRD Banyumas Stop Sementara Pengelola Dapur MBG Gununglurah
Jawa Tengah
Mahfud MD Ngaku Ditawari Jabatan Menko Polkam oleh Jenderal Senior, Begini Responsnya
Mahfud MD Ngaku Ditawari Jabatan Menko Polkam oleh Jenderal Senior, Begini Responsnya
Jawa Tengah
Uji Lab Kasus Keracunan MBG Sukabumi: Ada Jamur di Buah, Bakteri di Lauk Siswa
Uji Lab Kasus Keracunan MBG Sukabumi: Ada Jamur di Buah, Bakteri di Lauk Siswa
Jawa Barat
Kasus Korupsi Laptop Chromebook, Jurist Tan Buron, Polri Ajukan Red Notice ke Interpol
Kasus Korupsi Laptop Chromebook, Jurist Tan Buron, Polri Ajukan Red Notice ke Interpol
Jawa Timur
BP Tapera Buka Lowongan 2025: Cek Formasi, Syarat, dan Cara Daftar 
BP Tapera Buka Lowongan 2025: Cek Formasi, Syarat, dan Cara Daftar 
Sulawesi Selatan
Orangtua Minta MBG Jadi Bantuan Uang, BGN Tegas Menolak: Fokus Intervensi Gizi
Orangtua Minta MBG Jadi Bantuan Uang, BGN Tegas Menolak: Fokus Intervensi Gizi
Jawa Barat
352 Siswa di Bandung Barat Keracunan MBG, Pemkab akan Tetapkan KLB
352 Siswa di Bandung Barat Keracunan MBG, Pemkab akan Tetapkan KLB
Jawa Barat
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau